-->

Hikmah indah di balik keikhlasan


Usia senja sangat rentan membuat hidup seseorang terkadang sulit untuk memahami keadaan ekonomi.cerita singkat tentang keluargaku namaku rani nirmala aku anak kedua dari tiga bersaudara.  Kakakku sudah menikah (Yanti) dan adikku (rena)  menduduki smp kelas 2.

Aku sendiri adalah seorang mahasiswi di sebuah universitas swasta di riau.
Cerita ini bermula dari beberapa minggu yang lalu , dimana saat itu aku mendapat telpon dari ibuku. Dia berkata bahwa adek kedua ku memiliki benjolan di bagian kakinya tepatnya di dekat persendian antara lutut dan  paha. Dengan perasaan sedih serta khawatir aku berusaha menenangkan hati ibuku. Keesokan harinya setelah mengetahui apa yang terjadi pada adikku dengan segera ibuku membawanya ke dokter untuk memastikan penyakit apa yang ada pada rena. Ternyata sungguh tak disangka Allah memberikan ujian terhadap keluarga kami,  ya rena mengidap tumor tulang yang biasa di sebut penyakit ostheo chondroma gitulah jika di dunia medis. Perkiraan biayapun dirincikan sekitar 15 juta untuk operasi dan biaya inap.  Ayahku adalah seorang yang tegar dengan tatapan kosong dan lunglai mendengar perkataan dokter. Sementara rena sendiri menangis dan takut mendengar ia harus di operasi.


Setelah mengurus bpjs kesehatan kamipun tanpa menunda waktu langsung pergi ke rumah sakit . Dengan gelisah kami mengikuti semua proses operasi.  Setelah seminggu kemudian ternyata ada masalah terhadap jahitan operasi rena dan saat itu bulan ramadhan dan aku bahagia ingin pulang ke rumah agar bisa puasa pertama bareng keluarga dan ternyata rena harus masuk ke ruang operasi lagi. Saat itu perasaan yang semula bahagia ingin berkumpul keluarga seketika berubah menjadi gelisah dimana harus  menunggu adikku masuk ruang operasi kembali.
Setelah beberapa jam kemudian akhirnya rena selesai operasi. Saat itu aku lah orang pertama yang berada di sampingnya.  Masih ingat betul ketika itu wajah pucatnya dan suara tidak jelas yang aku lihat sangat membuat iba rasa hatiku terlebih melihatnya sambil menangis menahan sakit dan berkata ia tidak akan bandel lagi.,rena bilang ia sangat sayang terhadapku. Kakak mana yang tega melihat adiknya seperti itu air mataku pun saat itu jatuh tak kuasa menahan tangis. Dengan segera aku memangil kedua orangtuaku untuk menemui adikku. Sampai disitu cobaan kami belum selesai ternyata waktu itu kami mendapat telepon dari kakakku bahwa ia sepulang dari rumah sakit malah terjadi kecelakaan.  Ya Allah cobaan apalagi ini dalam benakku. 


Tiga hari di rumah sakit akhirnya kami diperbolehkan untuk pulang,  maklumlah bpjs walaupun pasien masih dalam kondisi kurang baik tapi tetap di perbolehkan untuk pulang entah sudah prosedur rumah sakit atau ada hal lainnya. Singkat cerita lebih kurang 15 kali kontrol kerumah sakit bolak balik dalam sebulan yang mana sekali pergi dana minimal 500 ribu harus keluar dari kantong. Mungkin entah sudah berapa juta uang orangtuaku habis tapi demi kesembuhan rena semua di lakukan dan alhamdulilah rejeki pasti ada saja. . Pada saat hari terakhir kontrol sebelum memasuki bulan lebaran kembali ujian itu di beri oleh Allah tapi kali ini bukan pada rena atau kakakku  yanti, melainkan aku entah mengapa saat itu setelah pulang dari rumah sakit aku ingin mampir sebentar kepasar untuk sekedar membeli beberapa keperluan. Tapi hanya sepuluh menit di sana aku sadar bahwa hp ku di tas kecil bagian belakang.  Ketika aku ingin memindahkannya ternyata sudah tiada padahal aku ingat betul saat itu terakhir dari rumah sakit aku letakkan di tas saku belakang. Rasa panik seketika menerpaku aku berusaha mencari hpku di tas tapi apalah daya yang tersisa hanya tinggal hp nokia bbs ku saja sementara hp oppo ku  sudah tiada.. Aku segera menelpon dan menelusuri daerah pasar tapi takdir sudah berkata lain mungkin memang bukan rejeki ku saat itu dimana hp yang baru lunas beberapa bulan setelah mengangsur setahun itu hilang di ambil kejamnya seorang pencopet yang ingin meraup rejeki dengan jalan pintas. Saat itu aku kembali ke dalam mobil yang di charter orang tuaku.  Aku masih belum bisa mengikhlaskan hp ku selama seminggu lamanya.  Bukan karna hilang hp ku yang kusesali melainkan kecerobohanku karna hp itu bukan dibeli dengan keringat ku sendiri tetapi oleh orangtuaku yang setiap hari menyadap karet diterpa panasnya matahari..Sempat dalam benakku aku ingin sekali menggantinya dengan mesin cuci untuk orangtuaku agar bisa menebus rasa bersalahku tapi aku sadar aku belum bekerja,  dari mana datangnya uang. Tapi orang tuaku memberiku pengertian supaya ikhlas dan mereka pun tidak jadi masalah. Setelah beberapa minggu aku sudah berusaha ikhlas menerima kenyataan .Saat ini aku sudah dapat membeli hp baru dan kakak serta adikku sudah mulai membaik dari sakitnya alhamdulillah ya Allah dan  dari kejadian ini saya berusaha mengambil hikmah di balik kejadian ini.yang mana Allah menguji cobaan umatnya sesuai dengan kemampuannya. Dan ambilah pelajaran dari masalah sebelumnya mungkin ini suatu teguran bahwasanya kita terkadang lupa untuk mensyukuri nikmat yang Allah berikan untuk kita. Percayalah seberapapun beratnya cobaan yang kita hadapi jika dijalani dengan keihlasan insyaallah akan terasa ringan dan allah akan kembali melipatgandakan rejeki keiklhlasan kita. Mungkin saja di balik rejeki kita harus kita tahu adanya rejeki orang lain. Semoga cerita kisah nyata ini bermanfaat untuk siapapun yang membaca dan dapat di ambil hikmah kehidupannya.

Terima Kasih Telah membaca/
Wassalam

Berlangganan update artikel terbaru via email:

1 Response to "Hikmah indah di balik keikhlasan"

  1. Ya ampun.. Sedih bgt ranul 😢
    Yang kuat yaaa semoga diganti yg lebih baik lg oleh Allah swt.. aamiin yaa robbal aalaamiin
    Dijadikan pelajaran jga buat aku
    Makasih nul kisah inspiratifnya

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel